Jangan hanya membidik tapi tidak pernah menarik pelatuk. Tarik busur dengan kuat lepaskan anak panah yang tertahan itu hingga melesat jauh dan tinggi
Dengan menulis aku bisa menjadi siapapun
Herzliche Wilkommen
Selamat Datang
Jumat, 24 Juni 2011
Aku Tak Pernah Membenci Angin
Biarkan kudisini untuk menceritakan padamu sahabat
Perihal kehidupanku bersama angin
Biarkanlah aku bersamamu
Membisikan rahasia yang ingin kuceritakan
Akulah daun yang jatuh tadi pagi
Di antara kesegaran embun dan tidur lelapmu.
Akulah daun yang diterbangkan ke sudut kamarmu
Lewat cela jendela
Angin menghempaskan tubuh mungilku, ketika aku sedang asyik bercinta
Memisahkan aku dari ranting kekasihku
Menuntun perjalanan baruku
Menembus cakrawala indah penuh warna
Tuk bertemu kau sahabatku
Mentari terlalu indah untuk kutatap
Ketika aku sendiri kuhindari itu
Aku terus terbang mencari pijakan untuk tumbuh lagi.
Takan kubiarkan pesona mentari membakar tubuhku sebelum semuanya kudapatkan.
Aku daun yang ingin tetap tumbuh.
Angin tahu kapan ia harus mengakhiri perjalananku.
Aku tak pernah membencinya,
Aku terus menunggunya
untuk menemui anak-anakku
Ketika angin tak bisa menjemputku disini
Karena terhalang jendela kamarmu sahabat
Jatuhkan aku ke luar dan biarkan aku terbang
Mungkin aku akan dijatuhkan di atas taman ibumu
Dan menjadi pohon disana
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar